7 Binatang Langka Asal Indonesia Yang Dapat Ditemukan Di Banyak Tempat !!!
Wisatayuk.site - Indonesia tidak hanya memiliki kekayaan alam yang indah dan berlimpah, tetapi juga keanekaragaman hayati yang beragam. Ini termasuk spesies hewan endemik yang diperluas dari Sabang ke Merauke, yang harus kita lindungi untuk menghindari kepunahan.
Setidaknya, ada 7 hewan endemik Indonesia yang langka yang dapat kita ketahui dan memperluas di beberapa daerah di negara ini. Berikut adalah beberapa hewan endemik Indonesia yang perlu Anda ketahui:
1. Orangutan (pongo)
Di Indonesia, kita dapat menemukan tiga spesies orangutan, yaitu, orangutan Sumatra (Pongo abelii), orangutan Kalimantanos (saya menempatkan Pygmaeus) dan Tapanuli Rangotan (Pongo capauliensis). Meskipun kedua orangutan, tetapi tiga spesies memiliki karakteristik mereka sendiri.
Orangutan Sumatra, misalnya, memiliki karakteristik dalam bentuk bulu cokelat kemerahan dan sekarang dalam posisi kritis punah. Sementara orangutan Kalimantanos adalah sinonim untuk bentuk besar wajah dan kuil seperti bantal. Populasi juga berkurang lebih dan lebih banyak dan membahayakan.
Sementara orangutan tapanuli diklasifikasikan sebagai "spesies baru." Orangutan yang ditemukan di ekosistem batang Torou adalah kondisi yang cukup mengkhawatirkan karena keadaannya sangat dalam bahaya.
Menurut Departemen Lingkungan dan Kehutanan di wilayah khusus Yogyakarta, populasi Orangutana telah mengalami penurunan yang luar biasa selama abad terakhir. Menurut WWF, dikutip dari sumber yang sama, populasi diperkirakan seabad yang lalu di 230.000. Namun, pada saat ini populasi di alam berkurang sekitar 50 persen, hanya sekitar 104.700 ekor untuk orangutan Kalimantanos, 14.613 ekor untuk orangutan Sumatra dan 800 ekor untuk orangena tapanuli.
2. Jalak Bali (Leucsar Rothschildi)
Burung ini diabadikan sekali sebagai desain desain istirahat yang diterbitkan pada tahun 2008. Kita dapat menemukannya di Area Taman Nasional Bali Barat (TNBB).
Pemantauan di area ex situ (lembaga konservasi dan reproduksi) bervariasi dalam serangkaian lokasi. Di TNBB diperkirakan bahwa populasi mencapai 153. Di area ex -situ lainnya yang diperluas di seluruh Bali, jumlahnya bervariasi dari nol hingga 72 di setiap lokasi.
3. Komodo (Varanus Komodoensis)
Menurut penyelidikan, sebagaimana dikutip di situs web perjalanan Indonesia, kadal terbesar di dunia adalah salah satu hewan kuno yang telah ia tinggali selama empat juta tahun. Naga Komodo adalah hewan liar yang beracun dan cukup berbahaya. Bukan hanya karena memiliki tubuh yang besar, sekitar 2-3 meter, tetapi perilaku naga juga cukup agresif.
Hewan ini memiliki air liur yang penuh dengan bakteri berbahaya, sehingga disarankan untuk mempertahankan jaraknya dan mengamati naga dari jarak jauh.
4. Burung Maleo (Macrochelon Maleo)
Burung ini dengan ketinggian sekitar 55 cm memiliki karakteristik bulu hitam, dengan rambut merah muda yang lebih rendah. Kulit di sekitar matanya berwarna kuning, sedangkan paruhnya berwarna abu -abu oranye.
Burung Maleo hanya meletakkan telur di setiap musim. Itu juga salah satu alasan mengapa hewan ini semakin dekat dan lebih punah. Ada beberapa alasan lain yang menyebabkan kepunahan burung jantan.
Mengutip Eksplorasi Heroeo: Burung tulang endemik yang diterbitkan oleh Trubus Editor (2019), sebelum 2022, misalnya, komunitas di sekitar Taman Nasonal sering memburu telur jantan untuk konsumsi harian.
Selain itu, menurut Kansul Ismet dari Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW), pusat Plaza Maleo, beberapa orang juga membuat telur preman sebagai mas kawin dalam pernikahan. Belum lagi berbagai predator yang mengambil keuntungan dari burung jantan dan membuat populasi menurun.
5. Burung Cenderawasih (Paradiseidae)
Di Indonesia, ada sekitar 30 spesies Palawasih. Hingga 28 dari mereka dapat ditemukan di tanah Papua, seperti surga kuning kecil, Cenderawasih botak, Cenawasih Raja dan Cenderawasih merah. Mengutip situs WWF, semua spesies Cenderawasih dilindungi.
Artinya, spesies ini tidak boleh diburu, terluka, dibunuh dan ditukar. Meskipun ini merupakan karakteristik tanah Papua, sayangnya burung ini masih sering menjadi tujuan perburuan dan perdagangan. Burung cenderawasih dipertukarkan dan digunakan sebagai kenangan, baik dalam bentuk kehidupan maupun yang telah mati tetapi dilestarikan.
6. Tarsius Dwarf (Tarsius pumilus)
Tarsius Dwarf atau Tarsius Gunung adalah sejenis primata yang berasal dari pusat Sulawesi.
Ukuran tubuhnya sangat kecil dengan berat hanya sekitar 50 gram. Kurcaci tarsus bulu sangat lembut dan coklat abu -abu atau coklat tua.
Tarsius Dwarf adalah binatang malam yang tampaknya punah pada awal 2000 -an, karena tidak pernah ada cara yang lebih terlihat.
Namun, pada tahun 2008, para peneliti menemukan empat kurcaci di Tarés di Gunung Rorekatimbu, Sulawesi Tengah. Sejak itu, keadaan kepunahan hewan ini dalam bahaya telah dihilangkan.
7. Gajah Kalimantan (Elephas Maximus Borneensis)
Kaliman semacam ini terbukti memiliki ukuran tubuh kelima lebih kecil dari spesies gajah India. Itu juga membuat telinga gajah Kalimantan terlihat lebih besar dari kebanyakan spesies gajah lainnya. Bentuk gajah Kalimantan gading relatif lebih pendek dan lebih lurus.
Di Indonesia, diperkirakan jumlahnya hanya 30 hingga 80. Dari jumlah tersebut, diperkirakan lima hingga 20 dari mereka adalah gajah jantan.
Serikat Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) juga telah menempatkan gajah Kalimantan dalam status spesies yang terancam punah.
Posting Komentar untuk "7 Binatang Langka Asal Indonesia Yang Dapat Ditemukan Di Banyak Tempat !!!"